Tahukah anda bahwa setiap enam detik, satu orang terluka atau bahkan tewas? Bukan penyakit misterius yang merengut jiwa-jiwa tersebut dari raganya. Bukan juga perang di daerah konflik. Semua itu disebabkan satu hal yaitu kecelakaan lalu lintas. Ya, menurut MAKE ROAD SAFE (MRS) sebuah lembaga nirlaba yang mengkampanyekan keselamatan di jalan raya, dalam setahun, di seluruh dunia terdapat 1,3 juta kecelakaan jalan raya yang menyebabkan kematian. Angka itu sebanding dengan angka kematian yang disebabkan oleh wabah Malaria dan Tuberkulosis.
Rasanya sulit dipercaya, tapi hal ini benar terjadi. Di Indonesia saja, terjadi tingkat kecelakaan lalu lintas yang tinggi, dimana pengendara motor menjadi korban paling banyak. Baik luka parah maupun meninggal dunia. Hal ini tidak saja terjadi di Indonesia, tapi juga di banyak negara berkembang di Dunia. Bahkan negara mau seperti Amerika Serikat tidak luput dari kecelakaan lalu lintas yang tinggi.
Mengapa keselamatan dan keamanan di jalan raya menjadi begitu penting sehingga MRS menyebutnya sebagai sebuah pandemi global? Inilah fakta yang gagal dikenali oleh kita semua. Pertama, jalan raya adalah sebuah infrastruktur vital yang dipergunakan oleh semua pihak. Mulai dari pejalan kaki, pengendara sepeda motor, pengemudi kendaraan pribadi dan juga angkutan umum. Semuanya tidak ada yang bebas dari faktor kecelakaan yang bisa saja disebabkan oleh kurang disiplin, buruknya kondisi infrastruktur maupun regulasi yang tidak jelas. Pejalan kaki bisa ditabrak oleh kendaraan bermotor karena tidak disiplin saat menyeberang atau juga karena pengendara yang tidak menghargai pejalan kaki. Begitu juga pengemudi angkutan umum, yang dapat membuat kendaraannya menjadi tidak aman dengan mengangkut melebihi kapasitas yang diperbolehkan, berhenti di sembarang tempat atau melanggar lalu lintas. Kedua, disadari atau tidak, setiap kali terjadi kecelakaan maka otomatis konsekuensi ekonomi-lah yang langsung dirasakan. Seseorang yang luka parah atau meninggal karena kecelakaan akan membebani keluarganya secara ekonomi. Di India dan Banglades saja, menurut MRS, setengah dari keluarga yang anggotanya mengalami luka parah atau meninggal karena kecelakaan, langsung jatuh ke bawah garis kemiskinan. Bank Dunia sendiri mengatakan bahwa biaya kerugian akibat kecelakaan lalu lintas di dunia mencapai US $ 100 juta!
Masih menurut MRS, secara global, kecelakaan di jalan memakan banyak korban dari usia 10 hingga 24 tahun. Dan diperkirakan jika tidak ada tindakan lebih lanjut dalam mencegah, pada 2015 nanti, diperkirakan kecelakaan di jalan menjadi penyebab cacat atau meninggalnya anak-anak berumur lima tahun ke atas, di negara-negara berkembang. Saat ini saja, menurut UNICEF dan WHO, sebanyak 260.000 anak meninggal dunia dan 10 juta lainnya terluka dalam kecelakaan setiap tahunnya. Sungguh bukan masa depan yang diinginkan, dimana generasi penerus justru direngut lebih dini dalam sebuah kecelakaan lalu lintas.
Lalu apa solusinya? Itulah yang coba disampaikan oleh MRS dengan kampanyenya “MAKE RODA SAFE , THE CAMPAIGN FOR GLOBAL ROAD SAFETY”. MRS melihat isu keselamatan di jalan sudah harus menjadi isu global yang dipikirkan bersama. Negara-negara berkembang yang infrastruktur transportasinya buruk dan tidak layak harus segera dibenahi. Begitu juga dengan negara maju yang sudah mapan, tidak bisa berpangku tangan. Artinya ada semacam subsidi silang. Negara maju membantu negara berkembang untuk melaksanakan program ini.
Tersedia banyak pilihan untuk membuat jalan raya menjadi aman. Misalnya saja, negara berkembang dilatih oleh negara maju untuk membuat infrastruktur jalan yang aman dan manusiawi. Lalu juga melalui kampanye penggunaan helm bersertifikat, trotoar untuk pejalan kaki dan penggunaan sabuk pengaman di mobil. Lalu langkah ini bisa dibarengi dengan kampanye untuk tidak minum alkohol, menerima/melakukan panggilan telepon saat berkendara serta seleksi ketat dalam mendapatkan izin mengemudi. Tak ketinggalan penegakan hukuman bagi pelanggar lalu lintas. Hal ini semua dapat dilakukan demi mengurangi tingginya kecelakaan lalu lintas.
Untuk itu MRS merasa bahwa dunia sudah harus sepakat bahwa kecelakaan jalan di seluruh dunia harus mulai dikurangi. Dunia harus sepakat bahwa kecelakaan lalu lintas merupakan musuh bersama. Rencananya, pada saat pertemuan Global Ministerial Meeting on Road Safety, di Moscow, Rusia pada November 2009 mendatang, MRS akan berusaha mengajak seluruh negara di dunia untuk mendukung penuh proyek Decade of Action for Road Safety. Salah satu tujuannya adalah memotong estimasi jumlah kematian akibat kecelakaan sampai 50% di tahun 2020.
Lalu bagaimana dengan kita? Mulailah dari hal yang paling sederhana. Yaitu dari diri sendiri. Patuhi aturan lalu lintas, hargai sesama pengguna jalan. Jangan naik ke trotoar saat sedang macet atau masuk ke jalur busway. Berhenti di belakang garis putih dan sabar menunggu lampu lalu lintas mempersilahkan kita untuk jalan. Ingat, keluarga menunggu kita di rumah untuk tiba dengan selamat. Lets Make Road Safe! (hnr)
Ref: http://www.makeroadssafe.org
similar post : http://www.jddc-online.com/?p=441