Retro. Apa yang ada di benak anda ketika mendengar kata itu? Kemungkinan besar yang terbayang pertamakali adalah masa-masa “jadul” alias Zaman Dahulu. Bagi yang belum familiar, Retro biasanya digunakan untuk tren, tema dan fashion yang kembali ke era yang kuno. Berasal dari kata latin, Retro diasosiasikan untuk segala sesuatu yang sudah “gak jaman”, kuno, “gak modern” dll. Secara singkat, Retro adalah budaya yang mengembalikan kejayaan masa lalu di masa kini. Eskpresi Retro bisa melalui gaya berpakaian, tatanan rambut, cara bicara, warna-warna tertentu dalam ekspos media (fotografi, tv & film) hingga properti lainnya macam kendaraan. Jika sekarang kita bicara Retro, asumsi akan banyak mengarah ke era pasca perang dunia ke-2. Walaupun tentu saja, bisa lebih jauh ke belakang.
Nah, saat ini, trend Retro mulai mencuat kembali di kalangan anak muda. Entah itu pelajar sekolah hingga mahasiswa. Hal ini bisa dilihat dari cara berpakaian yang sedikit out of place. Menggunakan celana sempit, sepatu sket, kaos longgar/gombrong dll. Pokoknya yang memberikan mereka image “jadul”. Bahkan hingga kendaraan pun menggunakan kendaraan tahun 80an. Nah, bicara soal trend dan kendaraan, ini mungkin yang dilihat oleh AHM (Astra Honda Motor) sebagai satu kesempatan mengembangkan produk yang apresiatif terhadap tren yang tengah berkembang. Hasilnya? Lahirlah Honda Scoopy.
Sabtu (05/06) lalu, Bloggers dari Koboi (Komunitas Blogger Otomotif Indonesia) mendapat kesempatan istimewa untuk bertatap muka langsung dengan perwakilan dari AHM (Astra Honda Motor) dan PT. Wahana Makmur Sejati selaku Main Dealer Honda. Kesempatan yang diapresiasi oleh 14 blogger ini langsung disambut secara antusias.
“Kami memang terinspirasi dengan trend yang kini mulai berkembang. Gaya Retro kini mulai mewabah di kalangan anak muda. Kami melihat banyak anak muda yang mendandani rambut, gaya berpakaian hingga kendaraan mereka ke tren Retro. Nah dari sinilah inspirasi kami untuk menyambut perilaku konsumen ini,” ujar Judhy Goutama (Senior Manager Promotion and Network Development Astra Honda Motor). Judhy juga menambahkan bahwa Retro yang diusung oleh Scoopy adalah Retro Modern, bukan klasik. “Retro yang kami ingin tampilkan adalah Retro Modern. Artinya perpaduan antara tema retro klasik dan gaya anak muda masa kini. Itu sebabnya kami tidak mengeluarkan tipe Spoke Wheel atau jari-jari,” jawab Judhy ketika ditanya mengapa tidak mengeluarkan tipe jari-jari. Tak lupa ia menyatakan bahwa Scoopy masih mengusung mesin 110cc milik Honda Beat.
Tema Retro Modern
Jika dilihat secara seksama, Scoopy menggunakan velg palang, padahal banyak modifikator motor retro menggunakan velg jari-jari. Mengapa demikian? Jika kita mau sedikit mundur ke era Retro, entah itu setelah perang dunia kedua maupun saat perang dingin, tren saat itu pada kendaraan roda dua, hampir semuanya menggunakan tipe roda jari-jari. Tapi memang tidak semuanya. Karena, jika dilihat lagi, skuter era klasik tidak menggunakan velg jari-jari. Jadi argumentasi yang benar adalah tidak semua motor retro menggunakan velg jari-jari. 😀
Bagaimana dengan desain body? Berbeda jauh dengan Vario atau Beat yang cenderung “patah-patah” atau penulis katakan futuristik, Scoopy justru sebaliknya. Desain sampingnya mengingatkan kita akan sosok skuter klasik asal Italia, yang lebih dikenal di Indonesia dengan sebutan Vespa. Tapi entah kenapa, justru kesan modern yang lebih mudah tertangkap, dibandingkan kesan retronya. Begitu juga dengan cover exhaust pipe. Mengingatkan akan sosok skuter modern. Lalu dimana aspek klasiknya?
Menurut penulis, aspek klasik yang paling kental justru terlihat di bagian panel speedometer. Seperti yang bisa dilihat, panel speedometer memang kuat memancarkan aspek klasik. Penulis jadi teringat akan speedometer yang digunakan pada sedan klasik, seperti Cadillac misalnya. Tidak mirip, tapi mungkin jadi inspirasi. 😀 Lalu tak lupa juga
stang kemudi yang naked, mengingatkan akan tipikal motor-motor klasik yang menggunakan stang jenis ini. Nah yang tentu kental nuansa klasiknya justru bentuk kaca spion. Tangkainya yang tipis dibalut warna krom dan kaca yang bulat membawa kembali memori akan motor era 80an. Sisanya, tidak begitu kental nuansa retronya.
Jika ditanya ke seorang scooterist sejati, mungkin tema Retro-Modern ini agak sulit diterima. Suka atau tidak, ini berhubungan dengan idealisme. Tapi harus diakui, responnya sangat positif. Saat tulisan ini dirilis, Scoopy sudah dipesan lebih dari 3000 unit! Angka tersebut barulah minggu pertama perkenalan Scoopy ke masyarakat. Mungkin tema retro modern ini memang menarik. Lagipula, Scoopy benar-benar membawa aura yang berbeda dengan matic pada umumnya. Jika biasanya desain matic terkesan agresif, kini Scoopy justru menampilkan kesan santai dan relaks. Mudah-mudahan desain ini membawa dampak positif kepada aura pengendara Scoopy. Toh dari desainnya, Scoopy lebih cocok dipakai untuk sekedar kongkow di akhir pekan, atau menjadi tunggangan favorit menghabiskan waktu di waktu libur sambil berkendara. Apakah tema dan desain ini akan berhasil? Kita lihat saja nanti. Sementara itu, marilah kita nikmati terlebih dahulu skuter Retro-Modern ala AHM, Scoopy. (hnr)
bikernya pake kacamata jengkol yang kotak ala Clark Kent . . .klop dah
lapan anam kang taufik… gmana, dah siap jadi lurah koboi?
smart bastard!
https://bodats.wordpress.com