Ghost Bike, Pernyataan Sikap ala Goweser

Jumat (18/06) malam, Taman Ayodya, Jakarta Selatan, dipadati oleh ratusan pesepeda dari berbagai wilayah Jabodetabek. Bukan, ini bukan ajang kopdar atau kopi darat yang biasa mereka lakukan. Bukan juga sekedar kumpul-kumpul antar pesepeda atau sering juga disebut Goweser. Malam itu, mereka berkumpul untuk menyatakan sikap. Sebuah sikap yang  sayangnya, menjadi lebih tegas dan kuat karena terjadinya sebuah tragedi.

Adalah kejadian yang menimpa Adi Nagara (27) yang meneguhkan sikap tersebut. Dara (panggilan akrab Adi Nagara), tewas diterjang mobil boks saat bersepeda dengan rekan-rekannya, komunitas pesepeda Rocketers, 12 Juni lalu, di Bogor. Kejadian itu menambah daftar jumlah tewasnya pesepeda di Indonesia. Dalam kurun waktu 4 tahun, kurang lebih 12 orang pesepeda tewas. Merasa bahwa hal ini tidak bisa lagi dibiarkan, maka komunitas pesepeda pun memutuskan untuk menyatakan sikap melalui sebuah monumen yang bernama Ghost Bike.

Ghost Bike adalah sebuah monumen yang digunakan oleh komunitas pesepeda di dunia untuk memeringati para pesepeda yang tewas di jalan. Hal ini bertujuan untuk mengingatkan masyarakat untuk saling berbagi dan tidak ceroboh di jalan raya. Biasanya, di monumen tersebut didirikan di tempat terjadinya kecelakaan. Namun di Indonesia, B2W merencanakan pembuatan monumen tersebut berada di satu tempat yang memungkinkan untuk dilihat dan diapresasi oleh masyarakat. Nantinya di monumen tersebut akan ditulis nama-nama pesepeda yang jiwanya melayang akibat kecelakaan.

Acara malam itu didahului oleh ritual Ride of Silence ratusan pesepeda dari Bundaran HI menuju Taman Ayodya. Kondisi lalu lintas yang padat dan macet tidak membuat gentar para pesepeda tersebut. Pelan namun pasti, mereka semua berkumpul di Taman yang dulunya merupakan lokasi perdagangan ikan hias tersebut. Berbagai macam komunitas pesepeda hadir. Mulai dari pesepeda klasik, modern hingga yang modifikasi. Dan tak hanya itu. Beberapa pejabat dari lingkungan Kapolres, hingga Walikota Jakarta Selatan Syahrul Efendi hadir. Tak lupa juga seniman musik dan juga pesepeda, Katon Bagaskara.

Acara yang tadinya akan dimulai dengan sedikit sharing, terpaksa dipercepat karena hujan yang mulai turun. Akhirnya semua peserta yang hadir bergabung bersama di bawah tenda utama. Daniel, rekan Dara mulai bercerita tentang kronologis kejadian. Lalu juga ada sedikit sambutan dari para pejabat daerah. Sementara Katon, mengajak para pesepeda untuk tetap berhati-hati di jalan dan juga tetap teguh bersepeda demi menjaga kelestarian lingkungan. Ia pun menyebutkan bahwa para pesepeda yang tewas adalah pahlawan bumi. “Mereka adalah orang-orang yang perduli terhadap lingkungan, kelestarian alam. Itulah sebabnya mereka perduli dengan bersedia bersepeda. Bagi saya, mereka adalah pahlawan bumi,” ujar Katon yang disambut tepuk tangan meriah oleh pesepeda.

Dalam acara puncaknya, sebuah sepeda yang dicat putih dibuka dari cover yang tadinya ditutupi selama acara berlangsung. Sepeda ini bukanlah Ghost Bike, melainkan simbol dari monumen yang akan didirikan. Lokasinya sendiri masih akan ditetapkan kemudian. Hal ini ditegaskan oleh Walikota Jaksel, Syahrul Efendi. “Saya minta kita semua untuk tetap tegar dan jangan menyerah memperjuangkan gaya hidup bersepeda ini. Dan juga mohon doanya agar Ghost Bike ini segera dapat terwujud, agar tidak ada lagi kecelakaan yang merengut jiwa pesepeda,” tambahnya lagi. Tak lupa Syahrul menyumbangkan sejumlah uang tunai untuk monumen tersebut. Dan tak lama kemudian, sebuah topi pesepeda ala kumpeni Belanda berputar dari satu tangan ke tangan lain yang menyodorkan uang sekedarnya. Dari pecahan seratus ribu, hingga seribu rupiah. Semuanya dilakukan dengan sukarela.

Acara yang berlangsung selama hujan deras ini, tidak menggentarkan niat para peseda untuk mengikutinya hingga selesai. Ratusan pesepeda menggunakan rain coat, sigap berdiri mengikuti acara dengan seksama di bawah siraman hujan. Kerlap-kerlip lampu di helm mereka pun menambah suasana khas ala goweser. Seremonial ini ditutup dengan lagu Padamu Negeri yang dipimpin oleh Katon Bagaskara dan diikuti oleh para pesepeda yang menyalakan lilin dengan hikmat. (hnr)

5 comments on “Ghost Bike, Pernyataan Sikap ala Goweser

Tinggalkan Balasan & Jangan Tampilkan Link Lebih Dari 1.