Salut. Itu kata yang paling cocok untuk penulis berikan kepada Dani Pedrosa, pembalap dari Repsol Honda yang menjuarai MotoGP seri Sachsenring 2010. Pada sesi pertama, Pedrosa sempat memimpin ketika lomba baru saja dimulai. Namun tidak butuh waktu lama bagi Lorenzo untuk melakukan overtake dan mengambil alih pimpinan dari Pedrosa. Dan battle of the spaniard pun tidak terelakkan. Selama hampir 9 lap, Pedrosa terus menempel ketat Lorenzo. Stoner, yang berada di posisi ketiga, seakan “dilupakan” olehnya. Namun situasi berpihak pada Pedrosa.
Adalah kecelakaan yang dialami oleh Randy de Puniet (LCR Honda), Álvaro Bautista (Rizla Suzuki) and Aleix Espargaró (Pramac Racing) yang mengubah peta pertarungan. Lomba terpaksa dihentikan sementara (20 menit). Lalu, lomba diulang kembali pada sesi kedua. Posisi start berdasarkan posisi terakhir. Inilah yang menjadi keuntungan bagi Pedrosa (dan seharusnya juga Stoner) untuk menempel Lorenzo.
Ketika sesi kedua dimulai, Pedrosa tampil cemerlang dengan menempel Lorenzo. Bahkan bisa dibilang, semua mata memandang, kapan kiranya Spaniard dari Repsol Honda ini mempunyai nyali melakukan overtake Lorenzo. Namun tidak butuh waktu lama bagi Pedrosa untuk mulai menekan Lorenzo. Beberapa kali mereka bertukar posisi memimpin. Saling overtake di tikungan tidak terelakkan. Di lap ke-9, Lorenzo dan Pedrosa kembali saling menyusul. Sekilas Lorenzo menang, namun Pedrosa tidak menyerah, ia terus menempel. Akhirnya memasuki lap ke-10, di track lurus, ia menyusul Lorenzo, melakukan overtake di tikungan pertama dan sejak itu tidak terkejar.
Gaya membalap Pedrosa kali ini memang berbeda. Ia mempunyai semangat juang yang tinggi, dan tidak termakan dengan taktik Lorenzo yang kadang-kadang “gila” dengan menempel terlalu ketat. Hal inilah, dan mungkin, terinspirasi oleh kesuksesan kesebelasan Spanyol menjuarai Piala Dunia 2010, membuat Pedrosa mampu meladeni Lorenzo. Satu bukti, bahwa ia masih mempunyai taring untuk menjadi kandidat juara di musim 2010.

Dani Pedrosa, pembalap Honda Repsol, menjuarai MotoGP Seri Sachsenring. Foto: http://www.motogp.com
Kali ini Pedrosa terbukti masih termasuk golongan “alien” dalam dunia balap. Kemampuannya bertahan dan menyamai “kegilaan” Lorenzo tak diragukan. Tidak ada lagi Pedrosa yang semangat di awal, lalu kempos di tengah lomba. Yang ada hanyalah Pedrosa, yang terus menyamai kecepatan, mengejar dan berani mengadu nyali dan kemampuan demi kemenangan. Jorge Lorenzo, suka atau tidak, harus mengakui kepiawaian rekan satu negaranya. Well done Pedrosa! and from now on, that’s how you ride!(hnr)
Sipp…hidup DaPed…..bagi link movie waktu Pedrosa overtake Lorenzo dunk bro kalau ada..:), tgl 20 nanti dia ke Indonesia kan? tepatnya ke kota mana yach?
yup…gak biasanya Pedrosa se-garang ini 😀
good lah 😀