Moto Modif > Yuk Mareee, Pasang Sidebox di BYSON

Bagi penikmat touring dengan sepeda motor, menggunakan boks menjadi semacam kebutuhan. Memang, ada juga yang tidak menggunakan box, tapi rata-rata anak klub/komunitas motor banyak menggunakannya. “Dengan adanya boks, kita bisa taruh barang-barang keperlua di situ. Gak perlu dibawah pake tas, atau diikat ke motor. Selain bikin capai kalo di tas, diikat di motor kadang-kala bergeser.” Ujar bro Alex, seorang biker yang ditemui penulis beberapa waktu lalu. Boks sendiri terdiri atas dua macam: sidebox (samping) dan rear/top box (belakang).

Namun memasang box pun harus berhati-hati. Konstruksi breket yang tidak kokoh, pemasangan yang tidak benar serta kurangnya aspek estetika justru akan membuat gerah pengendara lain yang melihat motor kita. Pemilihan besi, instalasi yang rapih dan pengalaman sang instalator juga perlu diperhatikan. Sungguh tidak lucu, sudah beli box yang mahal, eh breketnya malah letoy. Alhasil, malah mengganggu konsentrasi berkendara. 😀

Nah, beberapa hari lalu, penulis mengikuti jejak bro Shandi, KHCCers dan juga member BYONIC (Byson Owner Indonesia Club). Pasalnya, bro yang satu ini sedang berniat memasang sidebox di tunggangan barunya, Yamaha Byson. Diawali dengan memburu sidebox di forum kaskus, pekerja swasta ini rela wara-wiri Jakarta Barat – Bekasi hanya untuk memasang sidebox di tunggangan yang berwarna putih tersebut. “Akhir bulan gue mau coba solo touring pulang kampung ke Pekalongan. Biar lebih gagah dan gak ribet bawa barang, sidebox harus terpasang.” ujar staf pemasaran salah satu Bank swasta tersebut percaya diri.

Alhasil, berbekal pengalaman, maka disambangilah bengkel RCM di daerah Mekarsari, Bekasi. Bengkel ini kerap dikenal dengan nama bengkel Bang Edward, sang empunya bengkel. Klub/komunitas motor di Bekasi bahkan Jakarta, yang terbiasa gonta ganti boks, breket, engine guard hingga knalpot, pastinya tahu bengkel ini. Untuk urusan breket boks, bahkan biker dari luar daerah sampai memesan dari bengkel ini. Dan tentunya, sebagian besar KHCCers merakit breket boksnya. Mungkin karena itulah bro Shandi memutuskan untuk membawa Bysonnya kemari.

“Untuk pasang sidebox di Yamah Byson, dia yang pertamakali. Kalau boks belakang, sudah banyak.” tutur Edward saat mengomentari pemasangan breket bro Shandi. “Berarti gue gak salah dong milih tempat!” timpal bro Shandi sambil terseyum puas. Salah satu alasan para bikers penggemar touring menyambangi bengkel ini, salah satunya adalah karena pengalaman dan fleksibilitas. Jika kita ingin menyesuaikan sebuah breket dalam ukuran tertentu, bengkel ini menyanggupinya selama bahan-bahan yang diperlukan tersedia. Selain itu, karena pengalamannya, para mekaniknya sudah hafal trik menyiasati berbagai macam jenis motor. Entah itu matic, sport atau bebek. “Yang penting, mau sabar nunggu. Mudah-mudahan hasilnya memuaskan,” ujar bang Edward menambahkan.

Untuk pemasangan sidebox ini, bagian yang harus dikorbankan adalah besi behel bagian belakang. Yaitu yang menjadi penampang pegangan tangan penumpang. Bagian ini harus dilepas supaya besi breket bisa dipasang. Lalu di bagian yang tadinya menempel besi behel, diberikan plat besi tebal sebagai penampang utama breket. Setelah itu, konstruksi mengikuti alur keluar besi behel.  Untuk proses ini, memakan waktu cukup lama. Pasalnya, instalator harus menyiasati bentuk breket agar bisa pas dengan bentuk bodi.

1. Buntut Byson Ditelanjangin Dahulu. 😀

2. Behel jok belakang dicopot, dan sebuah plat besi ditempatkan sebagai penampang utama breket.

3. Breket sudah siap dipasang.

Dan untuk penyeimbang breket boks kanan dan kiri, maka dibuatlah penahan antara breket kiri dan kanan. Tujuannya agar box terlihat kekar, dan tidak menjepit body atau bergoyang. Nah karena pemasangan sidebox, maka lampu sein harus mengalah alias dicopot. Tapi karena lampu sein elemen penting berkendara, maka harus tetap terpasang. Caranya, plat besi bawaan givi yang tidak terpakai, dipasang di sisi dalam breket samping. Cukup dengan baut besi saja, tidak perlu dilas. Lalu sebagai pengganti lampu sein, bisa dipasang lampu sein aftermarket yang banyak beredar di toko-toko assesoris.

4. Pemasangan breket dari GIVI.

5. Sebelum dipasang breket E-21 dari GIVI

6. Breket terpasang, Box tinggal nancep. 😀

7. Box E-21 terpasang dengan baik.

8. Sambungan dengan breket box.


Sementara itu, Edward pemilik bengkel RCM menyarankan, “Jika mau pasang breket untuk boks, monggo datang saja ke sini. Boleh ditanya kebutuhan breketnya seperti apa. Kalau memang perlu desain khusus, kita ukur dulu bentuknya. Setelah itu baru dibuat.” ujarnya disela-sela membuat engine guard untuk motor Bajaj Pulsar.

Touring Mode = on. 😀

Nah, setelah bersabar menunggu dari jam 10.00, menjelang pukul 14.00, bro Shandi bisa melepas senyum di wajahnya. “Akhirnya, jadi juga nih motor gue pasang sidebox!” lirihnya sambil memandangi Byson putih terpasang sidebox E21 yang masih kinyis-kinyis. Beberapa bikers yang sedang nongkrong di bengkel tersebut pun ikut tersenyum. Setelah selesai menginstalasi sidebox, maka selanjutnya memasang lampu sein. Untuk ini, diputuskan untuk memasang di bengkel Slamet. Letaknya jika dari arah Bekasi/Proyek, setelah melewati rel kereta, posisi ada di sebelah kiri jalan, tidak jauh dari SMPN 1 Bekasi. Bengkel ini juga penjual resmi box Givi.

Bro Shandi (berjaket merah), saat berbincang dengan member YBBC asal Bekasi (Jaket biru). Sementara, mekanik sedang memasang lampu sein.

Setelah memilih berdasarkan bentuk dan warna, diputuskan lampu sein merk Bungbon dijadikan pilihan. Alasannya, bentuknya cukup besar, bisa terlihat dari belakang dan warna kuning. “Yang penting orang di belakang bisa lihat kalau nyala. Jadi lebih safe,” ujar bro Shandi lagi. Nah, karena soket kabel sudah disiapkan dari bengkel Edward, maka instalasi langsung dilakukan. Installer hanya perlu merangkai kabel dari luar ke dalam, melalui breket, agar tetap terlihat estetik. Oh ya, flasher untuk sein harus diganti. “Kalau pakai yang bawaan, dikhawatirkan tidak cocok. Nanti malah trouble,” ujar sang instalator. Tidak sampai 30 menit, instalasi lampu sein sudah selesai.

Akhirnya bro Shandi berhasil melaksanakan misinya. Sidebox Givi E-21 terpasang dengan ciamik di Byson putihnya. Konstruksi breket yang gagah dan kokoh, menambah pesona motor milik pemuda asal Pekalongan tersebut. “Jadi makin tidak sabar untuk touring nih!” ujarnya bersemangat. Sidebox terpasang, lampu sein pun sudah operasional. Jadi, walaupun bergaya, safety tetap diperhatikan.

Nah braders, terbukti bengkel lokal sudah bisa bikin breket sidebox untuk Byson. Harga ekonomis, konstruksi tidak diragukan, motor terlihat ciamik. Kocek pun tidak perlu tebal. Hanya perlu kesabaran saja. 😀 Nah, bagi braders yang mau pasang sidebox, penulis menyarankan untuk menyiapkan lampu sein yang akan dipasang di breket. Supaya, setelah sidebox dipasang lampu bisa langsung digunakan. Biaya untuk breket seperti bro Shandi hanya 200ribu, lalu untuk lampu sein merogoh kocek 25ribu. Sisanya ecek-ecek untuk rokok dan tips mekanik. Yang pasti lebih murah dibandingkan membeli breket merk ternama. 😀

Sementara itu, selesai dari bengkel, bro Shandi pun memutuskan untuk pulang ke rumah di kawasan Jakarta Barat. Ia mengaku, sudah tidak sabar untuk mencoba rute Jakarta-Pekalongan seorang diri. “Biasanya naik mobil bablas sendirian. Tapi karena kali ini naik motor, yah harus prepare. Termasuk beli boks dan setting mesin nantinya. Mudah-mudahan tidak terjadi apa-apa di jalan.” Jawabnya. Byson dengan sidebox, kenapa tidak? Ride safe bro.(hnr)

59 comments on “Moto Modif > Yuk Mareee, Pasang Sidebox di BYSON

    • @lingga, ane udah coba bro. Pas lebar setang.
      @mario, memang demikian. tuh bengkel udah langganan biker.
      @shark, xixixixixix :))
      @faiz, Sepertinya tidak bro. Ane sempet test ride juga.

  1. Bro nich bengkel RCM ya? dulu waktu sy bikin breket di situ lom ada yg kaya gini. tp sy puas kok sama breket yg terpasang kuat, mo pke breket samping nggak ada garasi motor masuk lw pintu rumah ntar susah. Harga brp nich breket?

  2. gan, minta alamat bengkel las edward dunk….. ane mau bikin juga nih. tolong kirim ke alamat email ane ye..

    thanks

  3. Mungkin dgn memakai 2 atau 3 box agar dibilang motor nya gede (Moge) atau gaya touring atau gaya Polisi BM (Pengawal) sehingga penunggang tsb merasa dirinya gagah. Hal ini jg banyak diakui pengendara motor tp dgn alasan utk membawa barang banyak itu hanya sekedar alasan saja tp pd intinya spt itu td.
    Sbg org normal yg cukup dewasa (intelek) anggap saja melihat hal yg aneh2 tsb buat lucu2 an atau hiburan di jalan spy tdk BT tp klo ditegur pasti pemakai 2 atau 3 box tsb akan tersinggung atau marah, itu pasti.
    Maklumlah pengendara pemakai box tsb blm bs mikir jauh ke depan secara logis

  4. Mau dung breketnya. saya ada box Givi E45 yg belum terpasang. Rencana mo di psang di byson juga nih.
    #sekalian pasang antena rakom biar keren yah..

  5. Wew… Harga sekarang masih segitu kan…. Kalo masih mau merapat nih,tp masang sendiri di rumah bisa ga…?

  6. Udah 2 taon nih gambar….masih ada ga ya bengkel nya.. Kalo masih ada tolong respon nya dong,ane mau pasang side box E26…. Ga masalah kan…. Menyesuaikan badan om… Thx

Tinggalkan Balasan ke surrroso Batalkan balasan