Pengunjung Hut Koboi ke-2: Mereka Datang Demi Perubahan

Itulah yang terbersit di benak penulis saat melihat antusiasme puluhan orang berdatangan di ultah kedua Komunitas Blogger Otomotif Indonesia atau dikenal Koboi. Beragam persona hadir di aula taman lalu lintas Cibubur, Sabtu (19/02) pagi itu.

Dari mulai blogger, ATPM hingga biker bersama menyanyikan lagu Indonesia Raya sebagai pembukaan acara.

Warna-warni seragam perwakilan komunitas bikers, berbaur engan kemeja batik yang dikenakan oleh anggota KOBOI. Tidak ketinggalan juga beberapa komentator, pembaca blog, perwakilan ATPM hingga pihak Kepolisian. Bahkan, beberapa blogger luar Jakarta menyempatkan diri menghadiri acara ini. Misalnya saja  Bro Lekdjie datang dari Cikarang, Bro Aziz yang membawa serta anak istri, mereka berkendara dengan motor dari karawang. Lalu ada lagi Bro Novan dari Cilegon. Tak lupa bro Yudi Batang yang melakukan solo riding 270 km dari Cirebon. Mereka semua rela merogoh kocek untuk bensin, bayar karcis masuk dan menghabiskan waktu akhir pekannya di acara KOBOI ini. Padahal, mereka bisa bersantai di rumah, bercengkrama dengan pacar, istri atau keluarga dan juga rekan komunitas. Sungguh sebuah komitmen.

Perayaan KOBOI tahun ini memang lebih sederhana dibandingkan tahun lalu. Bukan, Koboi tidak bermaksud untuk sok miskin. Tetapi semuanya justru bagian dari perubahan yang tengah dilakukan. Jika tahun kemarin didukung penuh oleh sebuah ATPM, maka kali ini KOBOI sepakat untuk mencari sendiri dana yang dibutuhkan tanpa fasilitasi ATPM. “Jika kita melibatkan ATPM, dikhawatirkan akan terjadi konflik kepentingan. Untuk itu, kami memilih tidak meminta dukungan ATPM dalam pendanaan acara ini.” ujar Nugroho Adi, sebagai ketua panitia. Sementara Edo, salah satu blogger Koboi mengatakan, “Ini termasuk perubahan. Dimana Koboi berusaha untuk mengkoordinir sumber daya yang dipunyainya. Toh terbukti, walaupun tidak semeriah tahun lalu, acara ini sukses dengan sentuhan personal tangan rekan-rekan Koboi.” Ujarnya.

Bro Edo membuka acara

Perubahan perayaan ini bukan tanpa konsekuensi. Tentu saja anggota Koboi harus melakukan semuanya sendiri. Mulai dari rapat persiapan yang sering berjalan hingga larut malam, survey lokasi di sela-sela jam kerja hingga mengorbankan waktu pribadi, demi menyukseskan acara ini. Lokasi pun, “murah meriah”, tidak semewah tahun lalu. Sementara untuk konsumsi, demi efisiensi, dipilih makanan fast food dengan soft drink sekedarnya. “Kita baru mendapat kepastian jumlah dana,  Kamis malam. Tidak ada katering yang berani mengambil resiko untuk terima order makan hari sabtu pagi. Itulah sebabnya gue putuskan untuk pesan makan cepat saji,” demikian bro Benny menyatakan alasan pemilihan jenis makanan tersebut.

Namun demikian, antusiasme kehadiran cukup tinggi. Tercatat ada 50 tamu/undangan yang hadir. Bahkan petinggi ATPM seperti Istiyani (AHM) dan Paulus (YMKI) bersedia hadir. Tak lupa pula pejabat Polda Metro Jaya, Kombes (Pol). Royke Lumowa, selaku Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya menyempatkan hadir sebagai pembacara. Oh ya, blogger senior Ndoro Kakung, juga hadir.

Acara yang dipandu oleh Arin, MC yang dikenal akrab oleh Koboi berjalan mulus. Sesi pertama diisi oleh presentasi mas Tri soal peran pabrikan dalam kualitas produk dalam keselamatan dan kenyamanan konsumen. Sementara Ndoro Kakung, menjelaskan peranan blogger dalam penyebaran informasi. Dan sudah bisa ditebak, ketika sesi tanya jawab, tanpa malu-malu beberapa blogger dan biker langsung melontarkan tanya jawab. Dari pihak ATPM pun tidak bisa lepas dari rentetan pertanyaan. Misalnya ketika disunggung soal ketersediaan suku cadang motor yang tidak diproduksi lagi, Istiyani menjawab, “Kita tidak pernah mendiskriminasi. Hanya saja, untuk spare part motor yang tidak diproduksi lagi, butuh proses untuk pengadaan barang yang dimaksud. Mohon untuk menghubungi kami melalui hotline, jika memang sparepartnya dibutuhkan. Kami akan berusaha sebaik mungkin untuk membantu.” Sementara, mas Tri alias Juragan Rondho memberikan masukan bagi ATPM terkait soal kualitas produk. “Jika terjadi defect atau cacat terhadap barang yang sudah beredar, segera lakukan recall secara terbuka. Toh langkah ini akan disambut positif oleh konsumen atau publik. Artinya, pabrikan mengakui secara terbuka ada kekurangan, dan bersedia memerbaikinya.” ujar blogger yang juga gemar mengoleksi moge seken ini.

Istiyani, perwakilan dari AHM menjawab pertanyaan biker.

Walaupun jumlah tidak banyak, tetapi diskusi berlangsung interaktif.

Kombes (Pol). Royke Lumowa

Saat memasuki sesi kedua, dimana Kombes (Pol). Royke Lumowa menjadi pembicara utama, diskusi makin mengalir. Hadirin banyak bertanya. Bahkan karena keterbatasan waktu, pertanyaan harus dibatasi. Namun, dari pertanyaan-pertanyaan dilontarkan, terlihat sekali bahwa para hadirin ingin polisi tegas dalam menindak pelanggaran lalu lintas dan mereka sangat perduli terhadap ketertiban lalu lintas. “Tilang saja pak. Kalau perlu, SIM nya tidak usah diperpanjang,” demikian saran seorang biker ketika menanyakan soal tingkah laku pengendara angkutan umum yang kerap membahayakan. Kombes Royke, dengan gayanya yang khas dan akrab menjawab semua pertanyaan tersebut. Berkaitan dengan pengawasan, beliau menjawab, “Kita memang tidak punya personil untuk mengawasi setiap persimpangan, atau ruas jalan. Untuk itu, kita juga mulai berinvestasi kepada IT, sehingga informasi bisa didapat, lalu diteruskan ke petugas di lapangan.” (isi diskusi di sesi kedua akan disampaikan dalam tulisan terpisah).

Mas Tri & Ndoro Kakung menerima buku karangan om Edo.

 

Sis Yani dari KHCC menerima doorprize kaos 1st Ducati Asia Week.

Bro Alex menerima hadiah Tank Bag. Melengkapi "tangk bag" yang sudah ada. 😀

Selesai acara diskusi, tak lupa juga diadakan pembagian doorprize. Beberapa blogger menyumbangkan baju-baju khas motorsport untuk diberikan kepada penanya yang beruntung. Dan untuk menutup acara, sebagai klimaks, Kombes Royke diminta melakukan penempelan stiker “Change!” ke motor bro Yudi Batang dan juga bro Furqon dari komunitas Fat Boys. Dan setelah diisi secarik wejangan dari mas Tri, maka acara resmi dibubarkan.

Penempelan stiker CHANGE! di motor bro Yudi Batang yang datang langsung dari Cirebon.

Perwakilan dari HVC, KHCC, FAT BOYS, HSX125, YVML & Nusantaride.

Satu hal yang membuat penulis merasa overwhelmed adalah, dari mulai acara hingga berakhir, tidak ada biker, blogger atau komentator yang meninggalkan acara. Semuanya tetap setia hingga berakhir. Bahkan beberapa diantara terus melontarkan pertanyaan di setiap sesi. Ternyata, walaupun diberikan akomodasi sederhana, makan dan minuman ala fastfood, dan cemilan ala warung sembako, semuanya tetap setia menikmati diskusi yang ada. Terbukti, mereka datang bukan untuk goodie bag, atau juga pamer asesoris motor. Mereka datang untuk satu hal; perubahan. Muchas gracias brada n sista. Ride Safely and Let’s Change!(hnr)

 

 

Iklan

14 comments on “Pengunjung Hut Koboi ke-2: Mereka Datang Demi Perubahan

  1. atas nama pribadi, izinkan untuk menghaturkan terimakasih atas atensi, dukungan, dan partisipasinya dalam syukuran dan diskusi HUT kedua Koboi, Sabtu (19/2/2011), di Jakarta.salut dan trims untuk semua yang sudi meluangkan waktu, tenaga, pikiran, dan material untuk kebersamaan kita semua.semoga Koboi kian solid dan berfaedah bagi sekitar kita. amin.
    oh ya, izin sedot foto yah.
    btw, ada janji pak polisi di sini http://edorusyanto.wordpress.com/2011/02/20/polisi-segera-siapkan-alat-ukur-kebisingan/
    salam

Tinggalkan Balasan & Jangan Tampilkan Link Lebih Dari 1.

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s