Bagi penggemar motogp, pastinya tidak lupa kejadian beberapa jam lalu di sirkuit Jerez. Lorenzo menang, diikuti oleh Pedrosa dan Hayden. Bosan juga lihat Lorenze senyum sumringah, tapi salut kepada Pedrosa yang didera penyakit lengan kiri tapi tetap berprestasi. Nah, Hayden ngapain “di situ”? Kok tumben bisa naik podium? Lah ini yang jadi seru.
Seharusnya, jika saja terjadi, MotoGP akan mencetak sejarah baru. Sayangnya, cuaca (atau mungkin keberuntungan) tidak berpihak kepada calon pembuat sejarah tersebut. Misalnya, Rossi yang sempat jatuh di sesi kualifikasi, langsung divonis oleh banyak kalangan tidak bisa berbuat banyak karena start dari urutan ke-12. Tapi sungguh mengejutkan. “the doctor” justru langsung melesat “memburu” sainggannya. Belum genap lomba berjalan 5 lap, Rossi sudah berada di posisi ke-4 dan memburu Stoner yang bertengger di posisi ke-3. Penulis pun langsung yakin, bahwa Rossi mampu jadi juara. Tapi tiba-tiba saja, saat hendak overtake Stoner, Rossi tergelincir dan mengajak Stoner turut serta. Rossi jatuh tertimpa GP11-nya. Sementar Stoner terlempar. Rossi mampu melanjutkan lomba dan finis di urutan ke-6. Rossi hebat? Tidak juga.
Tidak lama setelah Rossi kedubrak dan menyisakan muka cemberut dari Stoner, terjadi lagi kejadian yang sama. Kali ini saat mata penonton memandang sang pemimpin lomba, Marco Simoncelli dari San Carlo Honda. Jika saja Simoncelli menang, makan sejarah mencatat, untuk pertamakalinya, pembalap kribo itu berhasil finish di urutan pertama sejak masuk ke MotoGP. Dan sungguh pahit bagi tim pabrikan, hanya diasapi oleh pembalap tim satelit. Sungguh memalukan. Tapi kejadian malah berlaku sebaliknya. Tepat setelah melewati tikungan pertama, Simoncelli gusrak juga. Wah, hati ini rasanya mau copot. Sejarah tertunda lagi. Sungguh jarang melihat Simoncelli bagus di awal lomba. Ah kacau nih! ujar penulis dalam hati.
Ternyata Dewi Fortuna kembali menutup mata terhadap para pembalap favorit. Dovisiozo, justru kebablasan keluar lintasan. Alhasil, posisinya direbut dan harus bertarung dengan pembalap lini kedua, dimana terdapa Rossi di sana. Alhasil Dovi selesai di urutan yang tidak begitu layak bagi tim pabrikan. Nah, ketika lomba sudah mulai berjalan stabil, terjadi lagi kejadian yang sama. Kali ini menimpa Ben Spies. Si pengguna helm HJC ini, yang tengah asik menempati posisi kedua, setelah mengasapi Pedrosa, tiba-tiba saja tergelincir dan langsung merasakan pasir sirkuit Jerez. Kini, hanya Pedrosa naik ke urutan kedua dan Edwards dari Yamaha Tech III otomatis masuk ke urutan ke-3. Ini bisa jadi sejarah lagi. Edwards terbilang jarang naik podium. Apalagi ini baru awal musim. Ndilalah, Edwards kena sial. Motornya malah mogok, atau mengalami masalah. Jadilah Hayden dengan manisnya naik ke urutan ke-4. Pembalap lain pun demikian. Crutchlow juga kedubraks. Carel pun ketiban sial. WALAH!!! *Netral style*
Jika saja kejadian di atas bisa di rewind, sungguh mengasyikkan adanya. Andai saja benar, Rossi mampu menyodok urutan tiga besar, sungguh ciamik. Lalu, Simoncelli naik podium pertama, dahsyat! Edward naik podium pun demikian. Prestasi tersendiri. Tapi tampaknya, Jerez hanya ramah kepada para pembalap yang mampu menahan nafsu, tapi juga konsisten berkonsentrasi. Namun, penonton kehilangan pertarungan sengit ala MotoGP dan kemenangan sensasional ala pembalap kelas dunia. Jerez di saat hujan, sungguh antiklimaks.(hnr)
Ralat: Rossi berada di urutan ke-5. :-).
EDWARD gedubrak juga…
seri ke-3 jagoin rossi…..
@budi, ok bro… asal gak kedubrak aje kayak di Jerez… 😀
smart bastard!
https://bodats.wordpress.com
http://catatansipejalan.wordpress.com
“I don’t know, maybe he doesn’t know exactly who I am these years. But it’s okay, it’s fair enough, he’s angry and I would be too. I’ve made a mistake and for me it was important to apologise. I’m not so interested in what he says.” (VR) ..
Pretttt ……………. thumbs down for VR
halah…the haters…just middle finger 4 u….
@berly, hohohohoh…. rusuh ye VR…