Moto Review: 7gear tankbag

Tank bag. Tas tangki bensin? Untuk sementara, mari kita sepakati dahulu terjemahan bebas ala blogger ini. Awalnya, aksesoris sepeda  motor ini digunakan di motor-motor enduro kelas tinggi seperti BMW R1200GS-nya Charley Boorman dan Ewan McGregor dalam perjalanan mereka (Long Way Round  & Long Way Down). Nah, entah sejak kapan barang tersebut mulai tenar di kalangan bikers Indonesia juga tidak jelas. Yang pasti, tank bag mulai banyak digunakan oleh bikers yang enggan menggunakan box di motornya. Walaupun, pengguna box juga menggunakannya.

Tank bag, seperti namanya, diletakkan di atas tangki bensin sepeda motor. Tapi hanya bisa digunakan di motor model sport/batangan saja karena letak tangki bensinnya yang di depan. Beberapa bulan lalu, saat melakukan perjalanan solo touring, penulis pun menggunakan tank bag. Tapi bukan merk luar negeri yang harganya mahal. Izinkan penulis berbagi pengalaman selama menggunakan 7gear tank bag, produk lokal buatan kang Adet, blogger dan juga biker.

Yang penulis gunakan adalah tipe Nusantara Large, sebuah tipe khusus untuk Ninja250R. Kapasitasnya 8 liter. Sedikit? Santai bro, lihat nanti apa saja yang muat di tank bag ini. Selain itu, bahannya terbuat dari Dyiner 180d, sebuah bahan standar untuk tas dan ransel. Mungkin tidak anti air, tetapi kalo hanya gerimis, masih tahanlah. Lalu bagaimana jika hujan? 7gear memberikan waterproof cover, jadi tidak usah khawatir. Sementara, jika malas menenteng, ada juga tali yang bisa digunakan untuk menggunakannya sebagai tas pada umumnya.

Pemasangannya di tangki sangat mudah. Tapi perlu diperhatikan tips memasangnya, agar cat di tangki tidak baret/lecet. Pertama, bersihkan dahulu permukaan tangki dengan kain bersih, atau jika berada di  tengah perjalanan, cukup gunakan sarung tangan. Hal ini bertujuan agar tidak ada pasir, debu yang menempel sehingga mengakibatkan lecet. Setelah itu tempelkan magnet dengan perlahan. Karena daya magnet ini sangat kuat, jangan langsung ditempel begitu saja. Nanti akan menempel dengan sangat keras. Kasihan motornya. 😀

Untuk motor sport milik penulis, pemasangan tankbag harus memerhatikan beberapa aspek. Pertama, riding position. Karena ini motor sport full fairing, dengan posisi berkendara agak merunduk, maka tankbag tidak boleh menahan dada/perut. Hal ini akan mengganggu kenyamanan. Lalu penulis juga menemukan bahwa jika penempatannya terlalu menjorok ke depan, saat stang kemudi di belokkan, bagian kanan tank bag bisa menyentuh tombol engine cutoff, yang berfungsi mematikan mesin. Hal ini penulis alami saat berada di kemacetan. Dikira mesin mati karena kepanasan, ternyata tombol tersebut tersentuh saat sedang berbelok.

Kapasitas 8 liter mungkin terkesan kecil, tapi tentu saja tergantung bagaimana kita melakukan pengepakan barang ke dalamnya. Para pendaki gunung mengenal istilah “the art of packing”, yaitu bagaimana melakukan pengepakan dengan nyeni, sehingga barang-barang mudah masuk ke ransel, dan ditempatkan sesuai fungsinya dan kebutuhan. Hal ini penulis terapkan juga. Sebagai catatan, barang yang ingin dimiuat ke tank bag ini lumayan banyak: celana training, jaket kulit, peralatan mandi, celdam cadangan (kalo kena hujan), serta sarung tangan dan kaos kaki cadangan. Juga dua baju dan 1 set jas hujan. Plus botol parfum, charger hape + ipod, 2 bh hape, kamera poket dan juga beberapa barang lainnya. Dan tebak? Ternyata semuanya muat!

Percaya atau tidak, semua ini harus masuk ke tank bag.

Hape saya taruh di atas, charger dan kotak kacamata di samping kiri dan kanan. Sementara pakaian, saya taruh di bagian dalam. Tak lupa membuka extension agar muat lebih banyak. Untuk susunan pakaian, saya taruh yang paling penting di atas, sementara yang tidak terlalu penting, di bawah. Raincoat dan sarung tangan cadangan berada paling atas. Sebab, jika hujan datang, dua perlengkapan ini yang harus dikenakan terlebih dahulu. Sementara rain cover dan tali tankbag, ditaruh di kantung bagian depan. Terbukti kan? Muat euy!

Packed!

Lalu bagaimana dengan estetikanya? Masih terlihat ciamik, dan tidak menghalangi posisi riding, seperti yang saya sampaikan dari awal. Adanya tank bag menjadikan redbastard lebih siap melakukan perjalanan jauh. Kesan petualangnya makin kental. 😀

Selama perjalanan Bekasi-Garut, tank bag cukup membantu. Kita tidak perlu pusing memikirkan barang bawaan. Magnet yang menempel ke tangki bensin bekerja dengan sangat baik. Hal ini penulis perhatikan saat melibas tikungan di sekitar Leles (sebelum terkena macet di Cagak). Saat menikung dengan kecepatan cukup tinggi, dan harus “rebah”, penulis perhatikan tas hanya bergoyang sedikit, tapi hanya itu saja. Selebihnya, cenderung stabil saat kecepatan tinggi, ataupun menikung.

Untuk penggunaan harian, tank bag ini cukup mumpuni. Karena motor jenis ninja250r tidak nyaman jika harus menggunakan box atau sidebox, maka adanya tank bag sangat membantu. Bisa diisi dengan laptop jenis mininote plus charger. Atau juga perlengkapan jas hujan, serta beberapa item kebutuhan sehari-hari lainnya. Kantung bagian atas, dengan plastik transparan, bisa digunakan untuk menaruh telepon seluler, gps atau beberapa gadget lainnya. Toh jika ada panggilan, kita bisa mengetahuinya. Tidak perlu menaruh di kantong, apalagi mengingat tingkat radiasi telepon yang cukup berbahaya bagi tulang dan juga organ reproduksi. 😀

Secara keseluruhan, penulis cukup puas dengan 7gear tank bag ini. Harganya terjangkau, dan kualitasnya lumayan. Saya merogoh kocek tidak sampai mendekati 300 ribu untuk membelinya. Penampilan yang sporty, seakan menyatu dengan si redbastard. Selain itu, fungsinya pun sangat bermanfaat. Entah untuk touring, atau sehari-hari. Sejauh ini saya belum menemukan kekurangannya. Terbukti, produk lokal karya anak negeri tidak kalah dengan produk luar.(hnr)

Iklan

5 comments on “Moto Review: 7gear tankbag

  1. tambahan : Anti nyasar karena ada saku transparan buat pengguna GPS
    Enduro lebih lega, tp kalo di pasang di redbastard kayaknya kegedean kalo isi penu, bisa-bisa cuma kelihatan jidat doang dari depan :mrgreen:

  2. Barang bagus nih… Tp maaf klo bisa perangkat elektronik yg memancarkan radiasi gelombang elektromagnetic jgn ditaruh diatas tangki bbm mas. Walaupun mungkin kemungkinannya kecil tp ini bs berpotensi menimbulkan ledakan pd tangki bbm. makanya sering kita lihat tulisan di spbu2 yg melarang kt utk mengaktifkan hp. bahkan utk diwilayah kilang spt dibalongan atau dicilacap, klo pekerja ketahuan menggunakan hp bs langsung kena sangsi pecat dan kontraktor tempatnya bekerja bisa di black list. sekedar info, untuk dilingkungan kilang, bahkan blits kamera-pun dilarang diaktifkan saat kita memotret. cmiiw…

  3. pake yang toureq lebih puas pastinya…

    cuman sayangnya aye cuman punya toureq versi lama alias gen1. cuman helm ink top gun masuk lho…

    manteb. sekarang pake juga yang nusantara larger. cuman kalo mau ngelepas magnetnya rada susah, soalnya 4 magnet saling terpisah. kalo toureq saya yang versi lama, 4 magnet tersambung jadi sekali lepas, 4 magnet terlepas juga…

Tinggalkan Balasan & Jangan Tampilkan Link Lebih Dari 1.

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s