Kabar Baik Dari Suzuki

“Membeli motor, bukan seperti membeli consumer goods lainnya.” Demikian ujar Paulus. S Firmanto, Direktur Sales 2W Indonesia di sela-sela pertemuan antara blogger dan Suzuki. Ia melanjutkan, “Jika kita membeli motor, tidak semudah memakai, selesai, lalu buang. Ada jangka waktunya, dimana si pelanggan baru bisa bilang motor ini bagus, oke dan mantab.  Nah, kaitannya adalah dengan layanan purna jual. Kalau motornya bagus, tetapi mencari sparepartnya susah, gawat itu. Jangan-jangan, hanya satu tahun, motornya dijual. Artinya tidak tidak sukses memenangkan hati pelanggan. Hanya sukses menjual motor saja. Dan image kita pun jelek di mata pelanggan.”  Paulus membuka diskusi dengan para otobloggers indonesia, saat bloggers diundang ke Suzuki Training Centre, Sabtu (16/7) lalu.

Rekan-rekan otobloggers pun semakin terlibat dalam diskusi, menyambut perkataan Paulus. “Lalu, bagaimana rencana Suzuki ke depan? Dalam hal penjualan, Suzuki tertinggal jauh loh di bandingkan ‘saudara tua’.” Demikian ujar bro Edo, wartawan yang juga blogger.

Dengan mimik serius, Paulus pun menjawab. “Kita memang belum sehebat ‘saudara tua’ itu. Dan tidak bisa juga sekonyong-konyong langsung mengejar ketertinggalan. Harus ada prosesnya, tahapannya. Kita harus melihat dahulu, apa yang kita punya (produk). Lalu apakah sudah dikomunikasikan dengan baik dan tepat ke pelanggan? Misalnya. Jika kita punya line-up 10 buah, kalo Cuma satu yang disounding, berarti ada yang kurang tepat. Ada yang harus diperbaiki. Nah ini yang tengah kita lakukan sekarang. Contohnya, soal distribusi sparepart. Di beberapa daerah, kita potong garis distribusi. Dari kita (pabrik) langsung ke dealer. Gak ada yang mampir ke main dealer. Kenapa? Karena kita amati, kalau ke main dealer dahulu, maka konsumen juga yang akan terganggu karena waktu yang dibutuhkan lebih lama.”

Kiri-Kanan: Setiawan Surya (GM Marketing 2W),Paulus. S Firmanto, (Direktur Sales 2W) & Victor Assani

Pria penggemar motor ini pun menyambung, “Saat ini, pelayanan after sales kepada pelanggan menjadi perhatian utama. Bagaimana orang mau membeli motor, jika sparepartnya saja susah. Ini yang sedang kita benahi. Dan ini juga berhubungan dengan konsep berkesinambungan dalam membeli motor. Jika kita bisa menyediakan layanan yang baik dan profesional untuk produk yang kita jual, maka dimanapun, konsumen tidak ragu terhadap brand, dan juga produk yang dimiliki. Dari situ kita bisa meraih kepercayaan konsumen dengan tingkat yang lebih baik lagi.”

Sementara itu Triatmono, blogger yang bersemangat datang, walaupun menggunakan dinklik tools, memberikan masukan perihal kanal informasi dan efeknya terhadap penjualan. “Sekarang ini, sudah mulai Marketing 2.0. Artinya penggunaan media informasi untuk berjualan, akan semakin bervariatif. Termasuk menggunakan media online untuk menyambangi benak konsumen. Baik itu soal produk, ataupun brand itu sendiri. Nah saya lihat Suzuki belum maksimal memanfaatkan ini. Pabrikan sebelah sampai rela merogoh kocek lebih dalam, menyewa consulting agency untuk memanage komuinitas di web. Yah salah satunya blogger. Lah ini Suzuki piye? Wis dimaksimalkan gak benefit dan impactnya?” ujar mas tri dengan ciri khas ngeblognya yaitu Javenese Gado-gado English.

Menjawab tersebut, Paulus kembali menjawab dengan bersemangat. “Benar. Di kota-kota besar, media online sudah menjadi kanal informasi dalam hal marketing dan juga product information. Karena apa? Yah itu tadi, infrastrukturnya sudah siap dan ready to use. Internet ada dimana-mana. Wi fi banyak yang gratis. Orang tidak mempunya kesulitan mengakses, dan mendapatkan informasi. Bahkan sambil bergerak sekalipun! Tetapi, tentunya kita tidak bisa pukul rata. Kenapa? Ingat, di Indonesia, tiap-tiap daerah, baik dari segi geografis maupun kultur, mempunya ciri khas masing-masing. Contohnya di Jawa. Seperti saat ini saja. Kita lagi ngobrol, dan teman-teman blogger langsung ngetweet dan status di jejaring sosial lainnya. Otomatis, akan banyak teman yang tahu, lalu mencari lebih dalam lagi informasinya, yang nanti akan dishare ke blog. Semua itu terjadi dalam hitungan detik! Namun, itu di kota besar. Jika didaerah pasti beda. Sumatera misalnya. Mayoritas masih diisi dengan pegunungan dan hutan. Internet mungkin tidak maksimal. Bisa jadi, justru kita yang jemput bola. Bikin acara sederhana di wilayah-wilayah pedesaan, melalui poster-poster yang disebar atau iklan-iklan yang menempel di mobil bus akap. Itu lebih efektif pastinya.”

Soal kanal informasi, Setiawan Surya (GM Marketing 2W) menjawab, “Itu memang kita sedang lakukan pembenahan. Makanya sekarang kami mulai membuka diri terhadap komunikasi dengan teman-teman blogger. Kita bersedia sharing dan berdiskusi, serta menerima input dari pembaca, media hingga blogger. Tentunya dengan memanfaatkan jejaring sosial. Sudah ada staf yang mengurusi itu.” ujarnya sambil menunjuk ke Victor Assani dari bagian publikasi dan informasi.

Nah, tentu saja bukan hanya soal dunia sales yang dibahas. Bro benny si beruang, juga bertanya soal produk yang bakal dilaunching. “Pak, kami rindu motorsport berkualitas dari Suzuki. Seperti Thunder250 yang sudah almarhum. Kok yang dikeluarkan produk bebek melulu? Sportnya juga dibikin pembaharuan dong pak.” Ujar benny.

Belum sempat menjawab, seorang blogger kembali menimpali, “GW250 jadi dilaunching pak?” tanya salah seorang blogger. Mendengar pertanyaan itu, Paulus hanya bisa tersenyum. “Ah, itu belum bisa saya jawab. Jadi begini, seperti yang sudah saya sampaikan. Kita benahin dulu yang ada. Tidak mungkin, kita mengeluarkan produk baru, sementara produk yang ada saja belum dimaksimalkan. Jadi, sabar sajalah. Kita juga tidak betah berlama-lama tertinggal. Kita ingin lebih kompetitif lagi.”

“Berarti sudah pasti dong, GW250 muncul?” celetuk salah seorang blogger lagi.

“Bagaimana yah? Mmhh… lihat nanti sajalah!” ujar Paulus yang disambut tawa renyah seluruh yang hadir saat itu.

Diskusi ringan dilanjutkan sembari makan siang bersama. Baik bloggers dan staf Suzuki berbaur bersama, mengobrol ngalur ngidul. Dari mulai tukeran pin bb, hingga obrolan soal makanan kegemaran.

Maksi dulu brads...

Kegiatan selanjutnya, otobloggers diajak melihat bagaimana mesin-mesin produksi Suzuki dan teknologinya. Kegiatan ini dipandu oleh Harsoyo (Instruktur Training 2W) dengan bantuan beberapa mekanik Suzuki Training Centre. Di sini kami diberikan pencerahan perihal beberapa karakter mesin produk Suzuki dan juga teknologinya (mudah-mudahan rekan lain ada yang membahasnya). Serta tak lupa mendapat info menarik seputar mesin Thunder125 generasi terbaru.

Harsoyo (Instruktur Training 2W), menjelaskan tentang mesin.

Akhir Juli, ada generasi baru mesin sport Suzuki.

Pepatah mengatakan, Lebih Baik Terlambat Daripada Tidak Sama Sekali. Suzuki sadar, bahwa mereka sudah tertinggal. Tapi sepertinya mereka mulai bergeliat, dan mau membenahi diri untuk mengejar ketertinggalan itu. Good luck to Suzuki!(hnr)

ps: fun report tingkah polah bloggers di STC akan menyusul. Waspadalah! :mrgreen:  😈

Iklan

5 comments on “Kabar Baik Dari Suzuki

Tinggalkan Balasan & Jangan Tampilkan Link Lebih Dari 1.

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s