
foto: om saft / http://www.saft7.com
Jika bro n sis sudah membaca artikel sebelumnya, nasib naas yang dialami oleh bro Ableh saat berhadapan dengan mobil pengguna lampu HID (High Intensity Discharge). Maka akan timbul pertanyaan, apa yang harusnya dilakukan saat menghadapi pancaran lampu HID ini? (om saftari membahas tuntas lampu ini di blognya).
“Jangan pernah melihat lampu HID atau sumber cahaya lainnya yang terlalu terang hingga menyilaukan mata. Hal ini akan mengakibatkan kebutaan sesaat. Pasalnya, kilauan lampu tersebut akan berada di mata kita untuk beberapa saat. Akibatnya kita tidak bisa melihat. Ini yang berbahaya.” Ujar bro Andry Berlianto, salah seorang instruktur roda dua di JDDC yang juga blogger kelas Tongseng. 😀

Lampu Halogen (Atas) & Lampu HID (Bawah). Sumber: om saft / http://www.saft7.com
Dari penuturan Ableh juga diketahui bahwa sinar lampu mobil tersebut mengarah ke atas dan melebar. Ini jelas berbeda dengan standar yang telah diterapkan. Lampu standar haruslah mengarah ke bawah. Cahaya lampu kiri sedikit melebar ke kiri dan mengarah lurus ke depan bawah, sementara lampu kanan melebar, tetapi agak sedikit mengarah ke dalam (monggo jika ingin mengkoreksi). Kedua lampu mempunyai batas cahaya yang tidak mengarah ke atas (cut off) Hal ini bertujuan agar tidak membuat silau pengendara dari arah berlawanan. Dan jika dirasa kurang, barulah menggunakan high-beam alias lampu jauh yang mengarah jauh ke depan dan arah pencahayannya ke atas. Tapi menggunakan ini pun tidak boleh sembarangan. Biasanya lampu jauh ini digunakan untuk melihat kondisi jalan jauh ke depan, ketika penerangan minim atau tidak sama sekali. Atau, secara etika, lampu ini juga digunakan untuk “meminta” jalan kepada kendaraan dari arah berlawanan.

Beginilah ilustrasi lampu HID dipancarkan. Sumber: om saft / http://www.saft7.com
Menurut penulis, untuk survive menghadapi kilauan cahaya HID, kita bisa melakukan tiga hal:
- Jangan pernah bosan melakukan tehnik SEE (Search Evaluate Execute) dimana biker harus konsisten melihat jauh ke depan, mengevaluasi halangan/potensi kecelakaan serta memutuskan sikap dalam kondisi tersebut. Dalam kasus Ableh, kesalahan minor juga dilakukan Ableh yang melihat dari jauh kondisi ini, tetapi tidak melakukan evaluasi mengenai bahayanya cahaya lampu tersebut.
- Akan sangat lebih baik untuk mengurangi kecepatan ketika menemui kondisi seperti ini. Pengurangan kecepatan pun dilakukan dengan hati-hati. Artinya, jika dari jauh sudah melihat adanya kendaraan yang menggunakan lampu jenis ini, maka antisipasilah. Jangan melakukan asumsi, lakukanlah analisa! Jika memungkinkan, pinggirkan kendaraan perlahan-lahan hingga mobil/motor tersebut berlalu. Mengapa? Karena dengan mengurangi laju kendaraan kita, resiko menabrak kendaraan di depan bisa dikurangi. Namun hal ini tetap tidak mengurangi resiko ditabrak dari belakang oleh kendaran lain. Itulah sebabnya, selalu cek spion dan blind spot.
- Jika memang ada kendaraan dari arah belakang menggunakan lampu HID atau sejenis, biarkan dia melaju dahulu. Biasanya, pengemudi yang di depan akan terganggu oleh pantulan sinar HID melalui kaca spion.
“Gue kesel banget kalo ketemu sama mobil/motor yang pake nih lampu! Pernah nyaris nabrak motor lain gara-gara gak bisa ngeliat. Bingung deh, kok boleh yah pake lampu yang kayak begitu?” ujar Doni, seorang kawan yang juga nyaris menjadi korban penggunaan lampu ini.

Sinar lampu HID. Sumber: om saft / http://www.saft7.com
Emosi? Wajarlah, namanya juga manusia. Tapi ingat, kita ingin pulang ke rumah dengan selamat, bukan sambil adu jotos di jalan. Tapi kalau memang kesal dengan si pengemudi, jika memungkinkan, berilah saran untuk mengganti lampunya. Entah itu saat menunggu lampu merah, atau saat berhenti di warung kupi yang sama. 😀 Ini pun langkah terakhir, jika pak Polisi diam saja melihat hal tersebut. Ride safely, Drive Carefully, Share The road…(hnr)
HID, silau-silau mencelakakan…wajib waspada klo ketemu yang bersangkutan…
HID asal pemakaiannya benar pasti terang dan gak menyilaukan..
kadang orang maunya terang doank tapi mengesampingkan keamanan. itu yang perlu di benahi.
hid china paling murah 700 dapet tinggal pasang. tapi kalo mau terang musti beli projector dan reflektor bawaan mobil ( karena pemasangannya harus di “rusak” reflektornya untuk pemasangan projectornya) efeknya dana awal membengkak dan langsung cari jalan pintas.
jalan pintas ini yang membahayakan pengguna jalan.. 🙂
maaf maksudnya “tapi kalo mau terang dan aman” bukan tapi kalo mau terang 🙂
entah ga tau ato ga mau tau 😈
Pake HID? kebanyakan maunya terang doang…
malem ya tetep malem, nggak bakalan terang seperti siang..
pikirkan pengendara lain lahh. respect the others
okslah, pakai projektor kaya P220, redbastard ?
Sedikit tips aja dari saya (meskipun mungkin ga applicable di segala kondisi). Jadi inget dulu waktu awal2 nyetir luar kota maupun tol, diajarin kalo pas malem2 dan ada cahaya lampu mobil dari arah berlawanan yg mengganggu ya sprti yg diungkapkan di atas pelankan laju kendaraan (tapi jgn mendadak dan harus dipastikan lampu rem bekerja, terutama saat di tol) dan berpandu mengetahui arah jalan dengan menggunakan garis jalan. Hal ini cukup ampuh untuk mengetahui jalan seperti apa yg ada di depan, apakah akan belok atau tetap lurus.
maka dari itu di jalan2 antar kota atau tol garis jalan itu perlu.
gaya tapi bahaya le
http://cosminova.wordpress.com/2011/09/23/i-am-a-money-magnet/
rasanya sebuah keharusan buat kendaraan bermotor baik mobil atau roda 2 HARUS memasang HID dengan PROYEKTOR
dengan pasang proyektor akan lebih mengarahkan sinar lampu dan mendapatkan cut-off yang jelas
aturan dilarang saja, membahayakan pengendara lain
lampu standar sangat kurang klo d pake d desa apalagi d pegunungan yang sepi. jadi serba salah
liat gambar/fotonya aja silau, apalagi langsung…
berbahaya…
dats, ini bahasnya yang langsung diganti, itu memang dilarang, coba di bahas HID yang bener dengan projector.
ane baru mau ganti lampu HID ):
@fikrullah, walah, janganlah bro…
kasihanilah para pengendara yang bakal silau… 😀
pake lampu standar kan juga cukup bro…
Yah kalo kurang, pake lampu tambahan aja, dan penggunaanya pun sesekali aja…
gue abis bli lampu hid 6000k ga bikin silo pengendara lain karna pemasangannya orang yg sudah propesional
klo saya malah ga suka lampu HID, selain bikin silau juga ga tembus kabut menurut saya
izin iklan juga
http://zulfauzi.blogspot.com/2012/01/bikin-cas-aki-sendiri.html
setuju! HID gak nembus kabut
kalo mau tembus kabut pake hid yg kuning jgn yg putih apalagi biru. Sebenarnya halogen sama hid sama2 menyilaukan jg kalau setting arah lampu tdk benar. Cuma hid mmg ga bikin tekor aki krn watt nya kecil. Sy lbh suka hid krn kalo bawa motor ktk hujan lampu standar motor ga jelas/krg terang. Ditambah lampu jalan skrg sdh super terang shg ada lobang ato tdk krg kelihatan kalo pake lampu standar. Kalo lampu dr arah kita akan terlihat bayangan lubang tapi kalo lampu jalan justru menyamarkan adanya lubang kalo krg teliti. Udah gitu lubang jalan skrg sgt dlm bisa bikin patah as.
gw kg jadi ganti lampu HID de kalo sesilau itu…mala berbahaya buat orang…dan buat kita juga,kalo yg didepan mobil lebih besar kena silau terus nabrak kita kan repot…
hmmmm soo gimana neh??mnding pake lampu standar apa HID yg keren??
kalo mo keren pake lampu taman.
menurut saya pake yg standar aj
yang penting pemasangannya bener lampu jenis apapun aman. begitupun sebaliknya lampu biasa juga bisa membahayakan bila masangnya gak betul…
Tips di tes dulu sebelum di pakai di jalan…
ane pengguna lampu HID lengkap dengan Proyektornya.
ane pasang di Scorpio n hasilnya memuaskan…walau terang tp tidak menyilaukan
coz cahaya yg di pancarkan lebih fokus n tidak menyebar….
tipnya Kalo ganti bolham HID lengkap sama proyektornya juga..cuma agak mahal dikit hi hi…. yang penting ama wat kita n aman wat orang lain kan indah kalo gitu…..
mau terang lagi pake BOHLAM aja gan