Kiat Esemka, Memang Sudah Saatnya

Esemka 1.5 i Rajawali ( SUV )

Mungkin sudah saatnya Indonesia punya karya industri di bidang otomotif. Mungkin sudah saatnya anak bangsa membuat produk sendiri, tanpa perlu menjadi kacung Rezim Otomotif luar negeri. Amerika punya Ford, Jeep hingga Truk Trailer. Korea punya Hyundai. Malaysia punya Proton. Perancis punya Peugeot dan Renault. Jerman punya BMW, Mercedez dan VW. Inggris punya Landrover dan Bentley. Kita? Hampir semua merk mobil kelas dunia ada di Indonesia. Sedihnya, kita belum punya mobil karya anak bangsa. Hingga munculnya Kiat Esemka.

Mungkin belum sempurna. Mungkin banyak yang mencibir. Bahkan tidak sedikit yang meragukan kemampuannya. Tapi perjalanan panjang dimulai dengan satu langkah kecil. Kiat Esemka bukan karya mahasiswa-mahasiswa teknik kelas tinggi. Bukan juga kayar profesor atau dosen yang sibuk mengajar di Universitas Negeri bergengsi atau Institut teknik yang terkenal itu. Kiat Esemka justru dibuat secara kolaboratif oleh siswa SMK.

Esemka 1.5 i Rajawali

Spesifikasi Mobil Jenis Rajawali ( SUV ) :

Engine Model Esemka 1.5 i
Type Gasoline 4 Stroke
Engine Config Inline 4 Cylinder – DOHC 16 V Injection – Water Cooled
Displacement 1500 cm3
Speed / Torque 145 Nm / 4100 rpm
Loading Mass 1780 / 2290
Overall Dimension 5035 x 1680 x 1600
Wheel Base 3025
Wheel Track ( Front / Rear ) 1475 / 1485
Seat 5 – 7
Ground Clearance ( mm ) > 215

Jangan sok tahu bicara soal aman atau tidak. Jangan juga sok pintar dengan mengatakan harus diuji ini-itu. Apresiasi adalah langkah awal. Kritik adalah masukan. Tetapi sudah saatnya karya anak bangsa didukung, baik secara politis maupun secara moral. Maju terus Kiat Esemka!(hnr)

6 comments on “Kiat Esemka, Memang Sudah Saatnya

  1. Salut untuk Medikbud M Nuh yang memrogramkan 23 SMK untuk merakit mobil ESEMKA, walaupun masih dalam tahap merakit (spare part mesin berbasis teknologi merek Wuling dari Tiongkok) namun para siswa SMK tersebut memang rencananya disiapkan sebagai tenaga handal untuk proyek Mobnas sebenarnya yang prototypenya sedang di ujicoba di ITB. Mentri BUMN rupaya sudah punya rencana untuk itu.

    info bisa didapat di: http://dahlaniskan.wordpress.com/

Tinggalkan Balasan ke bodats Batalkan balasan