Terkesan. Itulah kata-kata yang paling tepat mewakili respon penulis saat diundang TVS kemarin malam. Bukan, ini bukan soal puja-puji TVS. Dan ini juga bukan artikel berbayar. Sejujurnya, penulis tidak mengharapkan banyak perubahan pada desain motor baru TVS yang dinamakan Neo XR tersebut. Fakta berbicara. Bagi pembaca yang ingat atau memonitoring perkembangan TVS, coba dilihat lagi generasi terakhir motor bebek mereka. Jelas ada perbedaan.
Selain stripping, penulis menyukai desain sayap yang lebih ramping, lampu sein yang menyatu dengan sayap. Motor ini terlihat lebih ramping, lebih compact. Desainnya tidak neko-neko, tidak sok keren, norak, bisa dikatakan pas hingga 1-2 tahun mendatang. Tampilan lampu depan juga “mengena”, walaupun belum maksimal. Garis-garisnya sudah lumayan menyatu dengan keseluruhan bagian depan, sehingga enak dilihat. Kombinasi permainan corak dan warna stripping cukup seimbang mengisi ruang body. Tampilannya tidak membosankan. Sementara desain lampu depan dan belakang, mulai berani berbeda dengan yang sebelumnya.
Memang belum ada sesi test ride. Walaupun penulis sendiri merasa itu tidak perlu bagi blogger. Toh mungkin rasanya tidak terlalu berbeda dengan motor lain. Namun, fitur-fiturnya patut dicermati. Ada i-econo teknologi pengapian yang lebih optimal. Lalu ada juga AHO yang memungkinkan lampu depan otomatis menyala ketika mesin dihidupkan, sehingga meminimkan resiko kecelakaan serta menghindari petugas kepolisian. Serta ciri khas TVS: i-charge, memungkinkan kita untuk mencharge telepon seluler selama perjalanan. Namun, penulis pribadi lebih merasakan kesegaran dalam desain body secara keseluruhan. Sepertinya, dalam sisi desain, TVS mulai menemukan ritmenya.(hnr)
body tengah kedepan cukup uhuy, but lampu belakang bikin ilfil….jelek bener….
Berubah kepalanya aja
emang seger sih…
kayak bebeknya honda…
manteb tvs!!!
sekilas dr samping kok kayak yamahmud juminten mx ya