Moto Review : INK SPY HACKER, Helm Dengan Spion. Pertama di Indonesia

“Watch Your Six!” adalah istilah yang kerap digunakan para pilot tempur kepada rekannya yang hendak mengudara. Jika diartikan secara harfiah, artinya adalah perhatikan arah jam 6 anda!. Tentu saja yang dimaksud adalah di belakang. Sederhananya, waspadai serangan dari belakang. Istilah tersebut juga digunakan pasukan yang berperang di darat. Intinya, untuk berhati-hati terhadap gerakan mendadak di belakang, karena sisi inilah paling rentan terhadap serangan.

Hal yang sama, bahaya mengintai dari belakang, juga kerap dialami oleh biker/motorcylist. Bukan bermaksud sok menyamai, tapi memang itu kenyataannya. Pengendara motor, tidak seperti pengemudi mobil, tidak bisa melihat keadaan tepat di belakangnya. Kaca spion dan tehnik “head check” pun masih menyisakan blind spot di belakang. Lalu solusinya? Mungkin INK Spy Hacker bisa jadi alternatif. Baca lebih lanjut

Iklan

Test Ride INK Spy Hacker

INK Spy Hacker (shot with N70)

Hari ini penulis berkesempatan mencoba sebuah helm keluaran terbaru dari INK. Yup, ini adalah Spy Hacker, helm full face dgn fitur double D-ring serta spion internal. Artinya, si pengguna bisa lihat blind spot dibelakang kita. Benar begitu? Rumitkah? Dan yang terutama, amankah? Sabar, blog bodats akan mengupas tuntas helm ini. Dengan cara bodats yang khas tentunya. 😀 (hnr)

Review: INK CBR 600

Review yang dilakukan adalah hasil pengamatan independen penulis, dan tidak mendapat tekanan dari pihak manapun, termasuk produsen yang mengeluarkan produk. Review ini juga tidak bisa dijadikan acuan ataupun standar dalam penilaian. Penulis, dengan semangat berbagi dan independensi blogger, hanya memberikan pendapat seobyektif mungkin perihal suatu produk.

Lagi-lagi penulis berkesempatan untuk mencoba salah satu produk dalam negeri. Yah, apalagi kalo bukan helm. Peranti vital pelindung kepala saat kita mengendarai sepeda  motor. Yang mampir ke meja penulis kali ini adalah sebuah Helm INK CBR 600. Helm yang dibanderol kisaran 600ribuan ini, penulis dapatkan dengan status hak pinjam-guna dari seorang kawan. 😀 Baca lebih lanjut

Dokumentasi Pengujian Helm SNI 1811-2007

DSC_0076Selasa (20/10) lalu RSA mendapat undangan untuk melakukan factory visit ke salah satu produsen helm lokal yaitu PT. DMI (Dinaheti Motor Industri). Selain melakukan peninjauan proses produksi, rombongan juga berkesempatan untuk melihat dari dekat proses pengujian helm berdasarkan SNI 1811 – 2007 yang sudah menjadi kewajiban untuk setiap helm yang beredar di Indonesia. Berikut adalah dokumentasi foto dan sedikit penjelasan pengujian tersebut. Karena keterbatasan waktu, tidak semua pengujian bisa didokumentasikan. Pengujian untuk suhu ekstrem dan pengujian ketebalan padding serta shell belum sempat didokumentasikan. Baca lebih lanjut

Helm Handal, Tidak Perlu Mahal!

Penentuan titik-titik jatuh beban untuk Uji Penyerapan Energi Kejut.

Penulis masih ingat betul ketika adanya kewajiban SNI di helm menjadi topik hangat di milis/diskusi diantara para anggota klub/komunitas roda dua. Wajar banyak pengendara roda dua yang ragu terhadap SNI 1811-2007 yang hendak mengatur tentang standarisasi helm untuk pengendara kendaraan roda dua. Masalahnya, sosialisasi terkesan minim dan tidak terbuka perihal pengujian terhadap helm-helm yang dijual di pasaran. Nah selasa lalu (21/10) sebagian pertanyaan sudah mulai terjawab.

Adalah RSA (Road Safety Association) yang mengadakan acara Factory Visit ke salah satu pabrik produksi helm lokal. Walaupun terkesan mendadak, tak kurang dari 22 perwakilan komunitas/klub bergabung untuk mengunjungi pabrik PT. DMI (Dinaheti Motor Industri) yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat tersebut. Perusahaan yang sudah berdiri sejak 1979 ini memproduksi beberapa merk helm lokal, diantaranya INK dan KYT. Selain itu mereka juga memroduksi beberapa merk helm luar negeri, tapi hanya untuk kebutuhan ekspor. Baca lebih lanjut