Odong-odong vs Truk Molen, Empat bocah tewas, Salah siapa?

foto: twitter @afifahvipay

foto: twitter @afifahvipay

Well, tidak jelas darimana istilah odong-odong ini. Yang pasti nama itulah yang diberikan kepada sejenis kendaraan yang bentuknya seperti kereta mini wisata dimana sebuah kendaraan induk menarik rangkaian rangka terbuka yang berisi penumpang. Biasanya penumpang ini anak-anak, atau bocah. Entah sejak kapan odong-odong boleh masuk ke jalan raya. Yang dimaksud jalan raya di sini adalah jalan besar yang menjadi jalur utama lalulintas di sebuah wilayah.

Biasanya, kendaraan odong-odong berada di area perumahan. Penulis sering melihat odong-odong dengan sepeda motor sebagai mesin penarik kendaraan tersebut. Tapi entah kenapa sepertinya trendnya mulai berubah. Beberapa kali penulis melihat sendiri odong-odong dalam bentuk mobil (jika ingin dikatakan demikian) berada di jalan raya. Duh, kok bisa sih? Baca lebih lanjut

Iklan

Mantan Pengguna Narkoba Tentang Kecelakaan “Xenia Maut”

Cuplikan saat Korban dievakuasiDari lansiran media, baik cetak maupun elektronik, hampir pasti disimpulkan bahwa pelaku kejadian “Xenia Maut”, Apriani mengkonsumsi narkoba sebelum kejadian berlangsung. Jika di luar negeri, Amerika Serikat misalnya, kategori ini masuk DUI (Driving under the influence). Semua orang tahu, bagaimana bahayanya berkendara saat tidak berkonsentrasi. Jika kita mengantuk saja, dapat berakibat fatal, bagaimana jika menggunakan narkoba.

Nah perihal ini, penulis sempat berdiskusi dengan seorang kawan lama, yang mantan pengguna Narkoba. Pria yang kini bersih dan menjadi pegawai kantoran tersebut mengaku langsung curiga pelaku pengemua Xenia tersebut menggunakan narkoba. Sebut saja nama kawan penulis, si Boim.

“Gue pas lihat di tv, langsung curiga. Kok habis nabrak orang sebanyak gituh, tuh orang biasa aje. Kayak gak merasa bersalah. Sibuk ngetik di hapenya. Saat itu gue langsung curiga, nih cewek kayak lagi atau habis make (menggunakan narkoba).” ujar pria berkacamata tersebut saat melihat tayangan kecelakaan di tv.

“Kok, lu bisa tahu?” tanya penulis lagi. Baca lebih lanjut

OBI Sikapi Kecelakaan “Xenia Maut”

Cuplikan saat Korban dievakuasi

Ini sekedar re-posting pernyataan sikap OBI yang secara resmi dikeluarkan kemarin malam, kurang lebih 6 jam setelah kejadian tragis di sekitar Tugu Tani, yang menewaskan 9 orang. Yuk, kita lebih berhati-hati di jalan.

===============================================================================

Jakarta, 22 Januari 2012.

Siang ini, Minggu, 22 Januari 2012, publik kembali diguncang dengan kecelakaan maut yang menewaskan 8 pejalan kaki dan menyebabkan 4 orang kritis, di Jalan Ridwan Rais, kawasan Tugu Tani, Jakarta Pusat.

Menurut berita yang dimuat sejumlah media online, kejadian tragis itu, dipicu ketika sebuah mobil jenis Daihatsu Xenia, hilang kendali di jalanan dan menabrak para pejalan kaki.

Terkait dengan kejadian tersebut, Oto Blogger Indonesia (OBI) menyatakan:

1. Keprihatinan mendalam terhadap tragedi Xenia maut. Semoga keluarga korban diberi ketabahan dalam menghadapi kejadian memilukan ini.

2. Mendesak aparat penegak hukum menuntaskan Baca lebih lanjut

Kronologis Kecelakaan Akibat Lampu HID

foto: om saft / http://www.saft7.com

Sesuai dengan janji penulis, maka izinkan untuk berbagi kronologis kecelakaan yang menyebabkan bro Ableh, salah seorang member KHCC (Karisma Honda Cyber Community) mengalami kecelakaan akibat pandangannya tersilaukan oleh sinar lampu HID (High Intesity Discharge) dari mobil berjenis minivan.

Sabtu (17/9) malam lalu, menjelang tengah malam, bro Ableh baru saja pulang dari aktivitas akhir pekan bersama rekan KHCC lainnya, bro Eko. Karena rumah mereka berdua di Bekasi, mereka riding bareng melewati jalur alternatif di seputaran Ciansangna, dekat kawasan Villa Nusa Indah, Pondok Gede. Mereka berdua baru saja mampir ke rumah kawan di daerah Cibubur.

Saat itu, Ableh dan Eko konvoi dengan jarak yang cukup aman antar keduanya. Saat mendekati sebuah tikungan, Baca lebih lanjut

Lagi, korban akibat lampu HID

“Ableh kecelakaan”, demikian pesan BBM (blackberry messanger) yg saya terima dari bro Eko, member KHCC.

“Gue buta sesaat pas dikasih lampu high beam sama tuh mobil. Eh pas udah bisa ngeliat, tiba2x ada motor di depan. Gue ngerem sebisa mungkin, tapi jarak sudah terlalu dekat. Apa boleh buat. Gusrak dah.” Ujar Ableh, yg baru 1 tahun bergabung di KHCC ini.

Bro Ableh sendiri hanya mengalami lecet di lengan. Sementara motor karisma miliknya patah di bagian body depan. kronologis menyusul. monggo bagi kawan2x yg masih menggunakan lampu tersebut, harap mencopot. Jangan sampai orang lain jadi korban. Berempatilah terhadap pengendara lain.(Hnr)

Lagi, Pesepeda Jadi Korban Jalan Raya

“Harap diingat, jalan raya adalah Killing Field (Ladang Pembantaian)!”, tegas Jusri Pulubuhu, Head Instructor JDDC (Jakarta Defensive Driving Consulting) saat berdiskusi dengan penulis di sela-sela acara Koboi (Komunitas Blogger Otomotif Indonesia) mengunjungi pabrik helm Cargloss beberapa minggu lalu. Pernyataan Jusri tersebut bukan menakut-nakuti atau sekedar pepesan kosong. Salah satu bukti nyatanya adalah kejadian yang menimpa kelompok pesepeda Rocketers yang anggotanya sebagian besar berdomisili di Tanggerang dan Bintaro.

Sabtu (12/6) lalu, Adi Nagara, seorang pesepeda, tewas tertabrak mobil box bertuliskan “Indomaret” saat sedang bersepeda bersama kawan-kawannya menuju Bogor. Saat itu, menurut rekan perjalanannya, Adika, rombongan berjalan sesuai prosedur. Yaitu satu baris terbagi beberapa kelompok kecil. Baca lebih lanjut