Menguji Jaringan, Terhubung Selama Perjalanan

Jakarta di pagi hari

Jumat, pukul 05.30, dengan mata masih mengantuk, saya sudah berada di pinggir jalan raya kalimalang, menghadapi dinginnya angin pagi, menunggu Taksi. “Ke stasiun Gambir pak.” Ujar saya kepada pak Supir. Dalam hitungan menit taksi yang saya tumpangi sudah berada di jalan tol, menuju Stasiun Gambir. Selama perjalanan, sembari mendengarkan tembang lawas musik Rock, mata saya tak henti memandangi smartphone di tangan. Twitter sudah mulai ramai dengan hashtag Xlnetrally, sebuah event tahunan yang diselenggarakan oleh XL, selaku penyedia jasa telekomunikasi di Indonesia. Dalam acara ini, media dan blogger diundang untuk menunjukkan kesiapan jaringan milik mereka, demi menyambut liburan bulan Ramadhan.

Dari Twitter, saya bisa melihat saat itu juga bagaimana “perjuangan” blogger yang tengah menuju tempat pemberangkatan. Maklum, dengan jadwal berangkat jam 7 pagi Baca lebih lanjut

Iklan

“Oleh-oleh” Dari Semarang

Menunggu Sepur @ Stasiun Tawang.

Menunggu Sepur @ Stasiun Tawang.

*Tulisan ini merupakan rangkaian artikel touring OBI ke Semarang,  untuk menguji kekuatan sinyal XL sepanjang Pantura.* 

Saat tulisan ini diposting (24/07), obiwan (anggota otobloggers Indonesia) yaitu benny, adi, edo, rio & penulis tengah menuju Jakarta dengan menumpang kereta api Argo Anggrek.

2 hari lalu kami masih berjibaku dengan kepadatan dan tingkah polah jalur pantura, yang biasa digunakan untuk mudik. Tujuh motor, tujuh blogger, tujuh karakter dengan satu tujuan. Yaitu menguji kehandalan sinyal salah satu operator telekomunikasi dan merasakan jalur pulang kampung yang beberapa minggu lagi akan dicumbui oleh jutaan pemudik.

Menarikkah perjalanan ini? Tidak mungkin dikatakan tidak. Banyak cerita yang layak dibagi dengan pembaca, dan ada juga informasi yang mesti diketahui. Ada kisah jenaka yang mengundang tawa, hingga realitas sosial yang mengiris hati. Semuanya, langsung dialami sendiri oleh obiwan tanpa embel-embel dramatisasi ala sinetron murahan.

Yang pasti kami siap berbagi dengan pembaca sekalian. Saat tulisan ini saya buat di handset blackberry, kemampuan menahan lelah dan ngantuk saya kembali diuji. Sementara, obiwan lainnya juga langsung sibuk dengan pc-tablet dan gadget masing-masing. Padahal, dari raut wajah mereka tersirat rasa lelah luar biasa. “Fisik boleh letih, tetapi semangat ngeblog harus tetap ceria.” Demikian ungkap bro Edo menyemangati obiwan.

Dalam waktu 5 jam, kami akan kembali menapaki ibu kota Jakarta yang lalu lintasnya dikenal sadis. Semoga keinginan untuk berbagi kepada teman-teman pembaca tidak mengendurkan niat untuk langsung ngeblog, bukan malah pingsan di kasur. 😀 (hnr)

Posted with WordPress for BlackBerry.

Persimpangan Maut?

*Tulisan ini merupakan rangkaian artikel touring OBI ke Semarang,  untuk menguji kekuatan sinyal XL sepanjang Pantura.*

Niat awal ingin mencari makan siang khas Semarang, tapi apa daya hujan mendera. Apa daya, terpaksa meneduh, menghindari hujan di kawasan kota lama, Semarang.

Tapi saat melihat kondisi persimpangan tersebut, sungguh miris. Bagaimana tidak? Persimpangan ini tidak ada marka yg cukup jelas. Tidak instalasi lampu lalu lintas. Padahal ada arus bergerak dari empat arah.

Entah itu motor, mobil atau becak sekalipun semuanya serba gradak-gruduk ambil jalur seenaknya. Tak terhitung berapa kali saya, benny & edo menghela nafas melihat “nearly missed accident”. Terutama saat dua sepeda motor nyaris “adu kambing”. Benar-benar mengkhawatirkan. Mungkin bagi warga Semarang, ini sudah biasa. Tapi toh, bagi kami, sungguh hal yang menyedihkan betapa setiap detik, nyaris terjadi kecelakaan. Ingat, setiap kecelakaan harus dibayar dengan ongkos ekonomi dan sosial. Kedua hal tersebut tidak pernah murah. Kawan, berhati-hatilah. Berkendaralah dengan empati.(Hnr)

Posted with WordPress for BlackBerry.