Review Ringkas: Yamaha Xeon GT125

Yamaha Xeon GT125Kali ini penulis hendak melakukan Review Ringkas skutik terbaru Yamaha, Xeon GT125. Karena sifatnya ringkas, jadi pendek saja yah, dibagi beberapa bagian. 😀

Data teknis:
Yamaha Xeon GT125 Standar
berat badan pengendara 90 kg
tinggi badan pengendara 175-176cm

#1 Konsumsi BBM Yamaha Xeon GT125
Touring ke luar kota.
Yamaha Xeon GT125 penulis gunakan ke Cirebon untuk melakukan perjalanan santai. Berangkat via Jalur tengah Jawa Barat, pulang via Pantura. Titik keberangkatan adalah Bekasi. Sayangnya, di spbu luar Bekasi, tidak ada struk atau tanda terima pengisian bbm. Penulis tidak sempat melakukan dokumentasi. Namun saat perjalanan pulang, penulis sempat mendokumentasikan sebagai berikut. Baca lebih lanjut

Iklan

Yuk, Hitung Sisa Jarak Tempuh Saat Indikator Bahan Bakar di Posisi “E”

X-Ride Test Fuel1Setelah menemukan bahwa konsumsi bahan bakar selama turing ke sawarna adalah 1:46, dimana tiap liternya mampu menempuh jarak 46 kilometer, maka ada satu hal lagi yang bikin penulis agak penasaran. Karena masih menggunakan jarum penunjuk kondisi bahan bakar yang manual alias analog, maka ada tanda tanya, jika menunjuk pada posisi E, berapa sisa jarak yang bisa ditempuh oleh X-Ride?

Selasa (20/8) lalu, penulis memutuskan untuk mencoba hal tersebut. Kebetulan jarum penunjuk bahan bakar sudah berada di posisi E. Dan saat menuju ke spbu Shell di Bekasi Barat, tepat di depan SPBU tersebut, X-Ride langsung ngadat. Right on time! 😀 Dalam kondisi kosong bahan bakar tersebut,  X-Ride diisi dengan Shell Super sebanyak 1,04 liter alias ceban alias sepuluh ribu rupiah. Posisi odometer dicatat dan didokumentasikan. Foto yang diambil penulis bisa dicek metadatanya, yaitu data yang menunjukkan kapan foto diambil. Setelah itu, X-Ride dibawa beraktivitas. Baca lebih lanjut

Motor Sport Yamaha 250cc? Mungkin Saja

“Dats, Yamaha bakal keluarin kelas 250 gak?” Demikian sms seorang kawan kepada penulis. Sebenarnya sih ini sudah bisa ditebak. Ok Singkat kata, untuk 1-2 tahun ke depan, penulis agak ragu pabrikan yang mengeruk untung trilyunan rupiah ini bakal mengeluarkan jagoan di segmen sport 250cc. Alasannya sederhana, mereka belum butuh “jagoan” baru.

Yamaha R250? Gambar: Istimewa

Yamaha R250? Gambar: Istimewa

Apa tuh “jagoan”? Yang dimaksud penulis adalah jawara penjualan di kelas sport tentunya. Monggo dicek Baca lebih lanjut

CB150R: “Searching Target, Found New V-ixion, Lock n Load”

Foto: Publikasi Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM)

New Vixion Lighting. Foto: Publikasi Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM)

Jenderal Hendrik Simon Poor, tampaknya gemas dengan kekuatan TNI (Tentara Nasional Indonesia). Mungkin karena itulah ia melibatkan hampir lima grup pasukan terbaik Belanda, termasuk KST (Korps Speciale Troopen), para komando untuk melumpuhkan Jogjakarta pasca perjanjian Renville. 18 Desember 1948 Spoor memimpin serangan yang memporakporandakan pertahanan TNI (waktu itu baru saja terbentuk) yang belum siap dengan taktik pasukan khusus tersebut. Soedirman langsung memerintahkan pasukannya menjalankan strategi gerilya (Tempo, Edisi 12-18 November 2012).

Poor tahu betul dimana kelemahan TNI yang waktu itu masih belum penuh mengkonversi dirinya menjadi tentara yang profesional. Maklum, tidak mudah mengkonsolidasikan ribuan laskar, tentara hingga pejuang jalanan menjadi prajurit TNI yang profesional. Apalagi mengingat umur Republik yang baru 3 tahun.  Maka porak-porandalah TNI, melawan sebisanya, namun tetap saja kalah. Nah, taktik Poor ini mengingatkan penulis pada apa yang terjadi saat ini diantara rivalitas pabrikan otomotif. Baca lebih lanjut